Rawa Pening yang
berarti rawa yang bening merupakan objek wisata danau yang berlokasi di pinggir
kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jika anda merencanakan liburan bersama
keluarga maka jangan segan-segan untuk datang ke Rawa Pening yang memiliki pemandangan danau yang
begitu menarik dan sedap dipandang mata.
Penduduk lokal
memiliki cerita sendiri mengenai objek wisata tersebut. Legenda Rawa Pening, asal rawa ini adalah dari bekas
cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klithing yang tidak diterima oleh
penduduk di mana dia tinggal. Bekas cabuta lidi tersebut akhirnya mengeluarkan
muntahan air yang mengalir dan membentuk Rawa Pening. Sayangnya, rawa ini mulai sedikit tidak terawat
dan banyak ditumbuhi oleh tanaman enceng gondok. Hal ini jika tidak dibereskan
maka bisa menyebabkan pendangkalan danau yang ada di rawa tersebut. Untungnya,
objek wisata ini masih didatangi oleh para wisatawan lokal dan tentunya
pemandangannya juga masih sangat indah.
Jangan lupa untuk membawa kamera anda dan
menikmati serunya berfoto ria bersama keluarga dengan latar belakang danau Rawa Pening Semarang.
Tidak hanya itu, di danau ini anda bisa memancing dan menangkap berbagai jenis
ikan yang nantinya bisa dinikmati. Untuk berkeliling danau bisa menyewa perahu
yang sudah disediakan sebagai fasilitas untuk para pengunjung. Di danau ini
juga masih banyak nelayan-nelayan yang pergi memancing.
Jika anda datang pada saat sore hari maka nikmatilah keindahan
matahari terbenam yang bisa dilihat dari Desa Kesongo. Untuk sampai ke Desa
Kesongo maka anda harus berjalan sedikit melewati pematang-pematang sampah.
Namun, kelelahan anda akan terbayar ketika dapat menikmati matahari terbenam
yang cocok untuk diabadikan dengan lensa kamera anda. Sebaliknya, jika anda
ingin memburu pemandangan matahari terbit maka datanglah ke Bukit Cinta yang
letaknya hanya berada di sisi wilayah objek wisata Rawa Pening. Di bukit ini juga terdapat banyak
anak-anak muda yang sedang memadu kasih. Untuk masuk ke dalam Bukit Cinta yang
ada di lokasi danau Rawa Pening pengunjung
hanya perlu membayar uang masuk dengan harga yang sangat murah yaitu Rp. 3000
saja.
itu sejarah to?
BalasHapusiya sis aslinya dr sejarah
BalasHapus